Manda mahasiswa semester akhir pada politeknik
ternama di Jakarta. Saat ini dia sedang merasakan kekhawatiran karena dia akan
dilamar oleh pemuda idaman orang tuanya. Mereka sudah pernah bertemu pada acara
keluarga, menurut Manda pemuda itu mempunyai akhlak yang baik dan sudah bekerja
sebagai dosen di perguruan tinggi swasta. Manda menjadi ragu untuk menghadapi
lamaran itu karena selama ini dia tidak pernah memiliki teman pria yang spesial
atau bisa disebut pacar. Karena teman laki-laki Manda dulu saat masih SMA sudah
meninggal karena kecelakaan saat mereka berdua berboncengan motor dari pulang
sekolah. Sejak informasi bahwa ada pemuda yang akan melamarnya, perasaannya
menjadi asing, dia ingin memberikan kepercayaan namun sangat sulit baginya.
Manda selalu terbayang bahwa dia bisa saja kehilangan lagi orang yang dia
kasihi, namun disisi lain Manda merasakan kesepian dan membutuhkan seorang
teman yang bisa memahaminya. Ketidak konsistenan dan pertentangan ini membuat
Manda menjadi bingung. Hingga akhirnya memutuskan untuk menemui konselor.
Proses Konseling :
Konselor memahami klien
untuk menyadari keberadaannya dalam dunia. Memberikan kesempatan kepada klien
untuk mengungkapkan perasaan-perasaannya secara bebas. maka konselor
selanjutnya memberikan reaksi-reaksi pribadi dalam kaitan dengan apa yang
diungkapkan oleh klien. Konselor terlibat dalam sejumlah pernyataan pribadi
relevan dan pantas tentang pengalaman klien, dimana pada klien merasakan
kesepian dan kekhawatiran kehilangan kembali orang yang dicintainya.
Konselor meminta kepada
klien untuk mengungkapkan ketakutannya terhadap keharusan memilih dalam dunia
yang pasti. Ketakutan klien dalam mengahadapi realitas bahwa ada pemuda yang
akan melamarnya dan hubungannya dengan kehilangan orang yang pernah dikasihinya.
Konselor menantang klien untuk melihat seluruh cara dia menghindari pembuatan
keputusan dengan berasumsi akan kehilangan orang yang dikasihinya lagi jika
membuka hati nya untuk pemuda yang akan melamarnya dan konselor memberikan
penilaian terhadap penghindaran yang dilakukan klien.
Konselor mendorong klien
untuk memeriksa jalan hidupnya pada periode sejak memulai proses konseling.
Selanjutnya konselor memberitahukan kepada klien bahwa ia sedang mempelajari
bahwa apa yang dialaminya adalah suatu sifat yang khas sebagai manusia bahwa
dia pada akhirnya sendiri, bahwa dia akan mengalami kecemasan atas ketidak pastian
keputusan yang dibuatnya, dan klien akan berjuang untuk menetapkan makan
kehidupannya di dunia yang sering tampak tak bermakna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar