Rabu, 23 Maret 2016

CONTOH KASUS PISKOANALISIS

Contoh Kasus Psikoanalisis

Kasus terhangat saat seorang dari Jombang mencincang korbannya dan membuangnya di sebuah tempat. Ia membunuh teman-temannya di halaman belakang rumahnya dan menguburnya diam-diam. 
Ia tenang saja, tak menutupi wajahnya ketika kamera televisi membidiknya. Ia mengaku tak tahu kenapa dia membunuh.

Psikopat adalah suatu gejala kelainan kepribadian yang sejak dahulu dianggap berbahaya dan mengganggu masayarakat. Menurut penelitian sekitar 1% dari total populasi dunia menghadapi psikopati. Pengidap ini sulit dideteksi karena sebanyak 80% lebih banyak yang berkeliaran dari pada yang mendekam dipenjara atau di rumah sakit jiwa, pengidaonya juga sukar disembuhkan. Dalam kasus kriminal, psikopat dikenali sebagai pembunuh, pemerkosa, dan koruptor. Namun, ini hanyalah 15-20% dari total psikopat. Selebihnya adalah pribadi yang berpenampilan sempurna, pandai bertutur kata, mempesona, mempunyai daya tarik luar biasa dan menyenangkan namun sebenarnya adalah orang yang membahayakan bagi masyarakat karena seorang psikopat dapat melakukan apa saja yang diinginkan dan yakin bahwa yang dilakukannya itu benar.

Kasus diatas jika dikaitkan dengan teori psikoanalisa, menjadi sebuah kritik tersendiri terhadap teori tersebut. Saat melakukan pembunuhan, pemerkosaan, atau korupsi seorang psikopat tidak memikirkan tindakan tersebut apakah salah atau benar.Dimana tugas tersebut seharusnya menjadi tugas ego, yang mempertimbangkan sebuah tindakan itu benar atau tidak. Saat selesai melakukan pembunuhan atau kesalahan, seorang psikopat tidak memiliki rasa bersalah atau tertekan dan cenderung menganggap remeh sebuah kesalahan. Dalam hal ini peran superego tidak berjalan semestinya, tidak ada hukuman terhada ego yang menjadi pelaksana, superego serasa tak mempunyai daya melawan kekuatan id untuk mempengaruhi ego.

Psikopat dapat disebabkan karena kesalahan pola asuh semasa kecil, karena kepribadian individu dibentuk oleh berbagai jenis pengalaman masa kanak-kanak awal,dan Energy seksual (libido) ada sejak lahir, yang kemudian berkembang melalui serangkaian tahapan psikoseksual yang bersumber pada proses-proses naluriah organisme. Maka , diperlukan asuhan yang tepat untuk mencegah menjadi psikopat.

Referensi :

Koeswara. Teori-Teori Kepribadian. 1986. PT.ERESCO:Bandung.
L.Atkinson, Rita. Pengantar Psikologi. 1983. Erlangga:Jakarta.
Moesono,Anggadewi. Psikoanalisis Dan Sastra. 2003. Pusat Penelitian Kemasyarakatan Dan Budaya, Lembaga Penelitian Universitas Indonesia:Depok.
W.Santrock, John. Perkembangan Remaja Edisi Ke-6. 2003. Erlangga:Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar