Minggu, 19 Juli 2015

Review Film BorderLine (2008)

Tugas Kesehatan Mental
Borderline Movie Review

Nama Anggota Kelompok :
1.    Dyanti Umi K. (12513747)
2.    Gemi Arthati (13513674)
3.    Pradina Utami (16513879)
4.    Satia Raras (18513295)
5.    Yoana Indah Pratiwi (19513441)

Kelas                   : 2PA12


Universitas Gunadarma Kalimalang
Fakultas Psikologi 2015

Judul                          : Borderline
Tahun                         : 2008
Direksi                        : Lyne Charlebois
Produksi                     : Roger Frappier
                                      Luc Vandal
Penulis                        : Lyne Charlebois
                                      Marie-sissi Labreche
Pemain                       : Isabelle Blais
                                      Jean-Hugues Anglade
                                      Angele Coutu
                                      Sylvie Drapeau
                                      Laurence Carbonneau
                                      Pierre-Luc Brilliant
                                      Marie-Chantal Perron
                                      Antoine Bertrand
                                      Hubert Proulx
Production                 : Max Films Productions

BORDERLINE (2008)

Borderline (2008) film produksi Kanada tentang wanita bernama Kiki Labreche (Isabelle Blais) yang mengidap Borderline Personality Disorder.
Kiki Labreche 30 tahun seorang jurnalis dan mahasiswa literature di Universitas Monteral Kanada. Dia memiliki affair dengan dosen pembimbingnya Tcheky (Jean Hugues Anglade)  yang berusia 23 tahun lebih tua  dan sudah memiliki istri, hubungan diantara mereka hanya berdasarkan gairah akan seks. Kiki  merasa bahwa kehidupan yang dijalaninya adalah kehidupan  dipenuhi kegelisahan dan kekosongan., Komunikasi buruk dengan ibunya yang mengalami depsresi berat semakin membuat dia merasa ditolak. Kiky merasa dia dapat melihat bintang dalam hidupnya ketika dia melakukan hubungan seks. Seks adalah sarana untuk melupakan bahwa dia ditolak.  Hal itu menyebabkan dia Seks Addict dan tergabung dalam kelompok terapy yang membahas tentang seks addict.
Pertemuannya dengan Erick, pacar dimasa remajanya seakan membuka flashback dari kehidupannya.
Kiki dibesarkan oleh ibu (Sylvie Drapeau ) dan neneknya (Angèle Coutu) yang biasa dipanggil Meme tanpa kehadiran  ayah. Ibu yang diingat oleh Kiki kecil adalah wanita yang depresi, selalu menangis, keadaan emosi yang tidak stabil dan berubah dengan cepat. Meme yang selalu teringat akan kematian bayi-bayinya dan merasa dekat dengan kematian. Ketidakhadiran ayah dalam hidupnya membuat dia merindukan sosoknya.   Ketika guru seni disekolah meminta Kiki untuk menggambar, Kiki kecil menggambar wajah seorang wanita yang penuh dengan airmata, dan dia mengatakan itu adalah gambar ibunya.
Usia 20 tahun Kiky berpacaran dengan Antoine (Hubert Proulx) hubungan mereka dipenuhi dengan pertengkaran. Ketidakstabilan emosi dan ketakutan Kiki akan penolakan semakin memperburuk suasana, satu-satunya cara untuk menarik perhatian Antoine adalah melakukan seks dan meyakiti dirinya. Hubungannya dengan Eric (Antoine Bertand) tidaklah berjalan lancar, Eric merasa bahwa Kiki tidak pernah mencintainya, hubungan mereka lebih hanya pada seks semata. Untuk mengisi kekosongan dan kegelisahan dalam dirinya Kiki semakin menenggelamkan dirinya pada kecanduannya  seks dan bahkan melakukan seks dengan perempuan.
Penolakan Tchkey untuk meninggalkan istri dan keluarganya, kegagalan dan kemarahan yang dia rasakan setiap mencoba berkomunikasi dengan ibunya yang depresi berat semakin membuat Kiki merasakan kegelisahan, penolakan dan kekosongan diusianya yang ke 30 tahun
            Kehadiran Mikhael Robin yang menawarkan kenyamanan dan cinta membuat dia merasa tidak aman dan ketakutan.  Kiky takut untuk jatuh cinta karena ketika dia merasa dicintai dia akan pergi menjauh dan meyakiti dirinya. Menurutnya satu-satunya hubungan yang berhasil dia bina adalah hubungannya dengan anjing kesayangannya Claude Vior.
            Keputusan Kiky untuk kembali hidup bersama dengan Meme neneknya membawa dia pada fase  kehidupan yang lain. Selama ini neneknya adalah penghubung dia dengan dunia ibunya, kemarahan dan kebencian yang ia rasakan pada ibunya selalu diredam oleh Meme.
            Kematian Meme yang tiba-tiba menjadi jalan untuk kembali mengkaji semua alur cerita hidup dan hubungan dengan ibunya. Ketika Kiki memberitahukan ibunya bahwa Meme telah meninggal, Ibunya hanya bisa terisak sedih sambil memberikan kertas yang selama ini selalu digenggamnya erat-erat, Kiki membuka kertas itu dan ternyata itu adalah lukisannya pada waktu umur 10 tahun, Kiky tersenyum dan menangis. Menangis adalah hal yang tidak pernah dia bisa lakukan selama ini …ternyata  ibunya tidak pernah melupakannya, dia merasa bahagia.
            Kiki memutuskan  untuk meninggalkan Tcheky, pada pertemuan terakhir mereka, Kiki menanyakan pada Tcheky “Kenapa  kau tidak pernah menyatakan mencintaiku?”. Tcheky menjawab : “ Karena kau tidak pernah menanyakannya.” Sambil berurai air mata Kiki berkata bahwa selama ini Tcheky telah memperlakukan dia sebagai badut.




BORDERLINE PERSONALITY DISORDER
Borderline ( 2008) mengisahkan tentang seorang wanita Kiki Labreche yang mengalami gangguan kepribadian Borderline Personality Disorder (BDP).
Borderline Personality merupakan gangguan psikologis yang terjadi diakibatkan ketidaklabilan suasana hati si penderita diikuti dengan serangan  depresi, kecemasan, atau kemarahan yang sangat frekuen dan kadang-kadangtidak masuk akal. Lebih detailnya gangguan kepribadian borderline merupakan gangguan kepribadian dalam menjalin hubungan dengan orang lain, mengenal perasaan-perasan sendiri, dan kegagalan dalam mengontrol emosi dan perilaku yang disebabkannya.
Masalah yang paling menonjol pada penderita gangguan kepribadian ini adalah adanya dorongan impuls bunuh diri atau prilaku-prilaku untuk mencelakakan diri sendiri. Bentuk seperti ketidakstabilan mood, cara berpikir yang kurang jelas, ketidakstabilan dalam mempertahankan hubungan interpersonal, gambaran diri, emosi dan perilaku merupakan gangguan nyata pada gangguan keperibadian ini.
Akibat yang paling besar dari bentuk prilaku ini adalah dampaknya pada lingkungan sosial si penderita. Gangguan kepribadian ini disebut sebagai gangguan kepribadian ambang(Borederline) dikarenakan berada di antara perbatasan antara gangguan neourotik dan schizofrenia. Gangguan ini biasa terjadi pada masa dewasa awal atau remaja dan kebanyakan terjadi pada wanita (wanita mempunyai kecenderungan 3 kali lebih rentan diabanding pria).
A.   Teori-teori yang Mampu Menjelaskan Borderline Personality Disorder
1.      Teori Psikoanalisa
Menurut pandangan psikoanalisa penderita gangguan inidikarenakan kurangnya kondisi relasi yang tercipta di masa kecilnya dengan pengasuhnya. Tindakan pengasuh yang membuat penderita tergantung pada masa awal dan kemudian pada saat mulai lepas daripengasuh mengakibatkan si penderita kurang mampu mempelajari pandangannya terhadap pengasuh dan orang lain.
Akibatnya si penderita kurang berkembang dalam memahami dirinya dan orang lain. Proses perkembangan yang salah inilah yang menurut para psikoanalisis berpendapat bahwa gejala gangguan kepribadian borderlineini. Penderita yang terhambat perkembangan terhadap pandangannya terhadap dirinya dan orang lain ini menjadi tidak mampu dan ragu-ragu dalam mempersepsikan dirinya dan orang lain. Dia bisa berpendapa tsemua yang ada pada dirinya salah atau benar, dan bahkan ragu akan pandangannya tersebut.
2.      Behavioral 
Orang dengan gangguan borderline biasanya dibesarkan oleh pola asuh maladaptive, ditinggalkan pengasuh, dan memiliki trauma abuse saat kecil. Hal ini membuat mereka saat dewasa menjadi haus akan perhatian dan kasih sayang, sangat sensitive
3.      Cognitive
Pada beberapa kasus ditemukan pula cara berpikir orang paranoid
4.      Humanistic
Orang dengan gangguan borderline cenderung tidak yakin tentangidentitas pribadi mereka (nilai, tujuan, karir, dan bahkan orientasiseksual). Ketidakstebilan dalam self-image atau identitas pribadimembuat mereka dipenuhi perasaan kekosongan dan kebosanan yangterus-menerus.
5.      Interpersonal
Orang dengan tipe borderline ide ketakutan akan ditinggalkan menjadikan mereka pribadi yang melekat dan menuntut dalam hubungan sosial mereka, namun kelekatan mereka sering kali malah menjauhkan orang-orang di sekitarnya. Tanda-tanda penolakan membuat merekamenjadi sangat marah, yang membuat mereka menjadi lebih jauh lagi. Akibatnya, perasaan mereka terhadap lingkungan menjadi berubah-ubah. Mereka cendreung mamandang orang lain sebagai semua tentangnya baik dan semua tentangnya buruk, karena berubah-ubah dengan cepat dan ekstrem.
  
B.   Ciri-ciri yang menandai BPD
1.     Stabilitas emosi yang naik turun
Kadang penyandang BPD bersikap positf dan menganggap diri mereka baik. Namun, terkadang pula penyandag BPD menilai diri mereka sangat buruk. Suasana hati bisa berubah sewaktu-waktu. Terkadang cirinya juga bersamaan dengan gangguan bipolar. Bahkan emosi penyandang BPD cenderung meledak-ledak dan membenci orang-orang yang dianggap "normal". Emosi yang mereka tunjukkan sebenarnya tidak ditujukkan untuk menyakiti orang lain, tetapi lebih sebagai pelampiasan kondisi depresi. Secara tidak langsung perilaku buruk berupa emosi yang meledak-ledak dianggap sebagai pelampiasan dari luka hati yang dialami.

2.      Sulit merasa terhubung
Penyandang BPD biasanya mengalami kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain. Hal ini karena BPD sering kali terlalu sensitif dan tidak bisa menerima kenyataan yang pahit.

3.      Posesif
Penyandang BPD terkesan memiliki sikap yang posesif.

4.      Adiktif dan kompulsif
Inilah yang memicu penyandang BPD lebih mudah terjerumus pada perilaku kecanduan obat-obatan terlarang atau minuman keras 

5.      Hitam-putih
Penyandang BPD cenderung mendefinisikan orang lain dalam posisi hitam-putih atau benar-salah. Penilaian ini muncul di benak penyandang BPD berdasarkan pengalaman mereka, misalnya trauma, kekecewaan, pengabaian dan pengkhianatan.Akibatnya orang lain pun dianggap sebagai sebuah benda atau obyek tertentu, tetapi bukan satu sosok. Hal ini mendorong perilaku penyandang BPD yang menganggap orang lain sebagai obyek kegembiraan, kemarahan, kebencian atau justru cinta.
  
C.   Gejala
Gangguan ini biasanya melibatkan tingkat yang  tidak biasa dari ketidak stabilan suasana hati, ketidak stabilan dalam berfikir. Sikap dan perasaan terhadap orang lain berubah – rubah dengan cepat dalam periode yang singkat. Emosinya tidak teratur dan perubahannya tidak luwes. Cepat marah dan juga sarkastik dalam memandang orang lain. Subjek tidak mampu mengembangkan pemikiran yang jernih dari diri dan mungkin tidak menyetujui nilai – nilai, kesetian, dan karir. Mereka tidak mampu bertahan tanpa orang  lain sehingga cenderung memiliki hubungan personal yang tidak bertahan lama  serta kurangnya penerimaan. Perasaan mereka tentang orang lain sering berubah dari positif ke negative, umumnya setelah kecewa atau ancaman kehilangan seseorang. Citra diri juga dapat berubah dengan cepat dari positif ke negative. Perilaku implusif yang umum, termasuk alkohol, penyalahgunaan narkoba, seks tidak aman, perjudian dan kenekatan pada umumnya.

D.   Faktor Penyebab Borderline Personality Disorder
            Sampai saat ini penyebab pasti dari terjadinya gangguan kepribadian ambang ini masih belum diketahui, namun faktor lingkungan dan genetic memiliki peran dalam membentuk seseorang untuk menunjukkan gejala dan bentuk dari gangguan ini.Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa teori psikoanalisa dalam menjelaskan terjadinya gangguan kepribadian Borderline ini, sebagai akibat dari yang di alami si penderita dalam kehidupannya di masa lalu. Untuk lebih jelas sebagai berikut :
1.      Kekerasan pada Masa Kanak-kanak, Penolakan dan Terpisah dengan Orang Tua Kandung
Banyak studi menunjukkan bahwa hubungan kekerasan pada anak, terutama pelecehan dan kekerasan seksual akan menumbuhkan perkembangan kepribadian anak di kemudian hari menjadi  BPD. Penderita gangguan kepribadian borderline mengalami kekerasan verbal, emosi, fisik dan seksual pada masa perkembangan kanak-kanaknya. Pada anak perempuan yang terpisah dari orangtua kandung dan dipungut oleh orang tua asuh mempunyai resiko mengalami kekerasan dan pelecehan  seksual lebih besar dibandingkan anak laki-laki, akan tetapi antara keduanyamemiliki potensi kekerasan lainnya. Keduanya mempunyai hubungan keterdekatan kemunculan gangguan kepribadian pada fase perkembangan selanjutnya
2.      Faktor Kegagalan Tugas dalam Perkembangan
Faktor lain kemunculan gangguan kepribadian borderline tidak hanya disebabkan oleh gangguan spektrum dari trauma saja, penelitian Kernberg menyebutkan bahwa kemunculan BPD disebabkan oleh kegagalan tugas-tugas perkembangan pada masa kanak-kanak. Kegagalan tersebut berupa kegagalan anak dalam mengenal dan membedakan diri anak dengan orang lain yang selanjutnya berkembang bentuk-bentuk psikosis pada anak. Pendidikan orangtua di rumah juga ikut mempengaruhi terbentuknya BPD, seperti interaksi negatif antara orangtua-anak, kurangnya empati, dan lebih besar kritikan yang ditujukkan pada anak dibanndingkan penghargaan.
3.      Faktor Genetik
Beberapa literatur menyebutkan bahwa perlakuan-perlakuan yang berhubungan dengan BPD akan mempengaruhi pada gen yang nantinya akan mempengaruhi pada kepribadian anak, akan tetapi faktor genetik ini masih diteliti lebih lanjut. Pengaruh serotonin berhubungan dengan genetik diduga juga ikut berpengaruh
4.      Ketidakseimbangan Neurotransmitter
Ketidakseimbangan neurotransmiter seperti serotonin, norepinephrine dan acetylcholine (berpengaruh pada jenis emosi dan mood); GABA, (stabilisator perubahan mood), fungsi amygdala; ikut mempengaruhi perilaku penderita BPD dalam merespon stressor yang muncul. Perilaku Impulsive dan aggressive disebabkan ketidakseimbangan serotonin dan bagian wilayah prefrontal kortek.
Dalam mendiagnosis gangguan kepribadian ambang di dalam klinis sehari-hari maka kita memerlukan suatu pedoman diagnositik yang terdapat baik dalamDSM IV-TR atau di dalam PPDGJ III/ICD 10. Berdasarkan Diagnostic andStatistic Manual of Mental Disorder IV- Text Revised (DSM IV-TR), gangguan kepribadian ambang adalah suatu pola yang menetap dari ketidakstabilan hubungan interpersonal, gambaran diri dan afek dan impulsivitas yang nyata dimulai pada masa dewasa awal dan bermanifestasi dalam berbagai konteks,seperti diindikasikan oleh 5 atau lebih dari hal-hal yang tercantum di bawah ini :

Kriteria Gangguan Kepribadian Ambang Batas (DSM IV- TR)
Kriteria
1.      usaha yang tidak beraturan untuk menghindari penolakan yang nyata atau imajiner. Catatan: tidak termasuk bunuh diri dan perilaku menyakiti diri sendiri seperti yang tertuang pada butir ke-5
2.      sebuah pola hubungan interpersonal yang tidak stabil dan terus menerus yang ditandai dengan pertukaran idealisasi dan devaluasi yang ekstrem.
3.      gangguan identitas: ketidakstabilan gambaran diri atau perasaan diri yang nyata dan terus menerus.
4.      impulsitas pada setidaknya dua area yang mempunyai efek personal dalam perusakan diri (contoh: belanja, seks, penyalahgunaan zat, berkendaraan ceroboh, makan dan minum berlebihan). Catatan: tidak termasuk bunuh diri dan perilaku menyakiti diri sendiri seperti yang tertuang pada butir ke-5.
5.      perilaku, isyarat  atau ancaman bunuh diri yang sering atau perilaku melukai diri.
6.      efek yang tidak stabil yang ditandai dengan mood yang reaktif (contoh: episode disforia yang sering, iritabel atau kecemasan yang berlangsung beberapa jam dan jarang lebih dari 2 hari).
7.      perasaan kosong yang kronis.
8.      marah yang tidak sesuai, sering atau kesulitan dalam mengendalikan amarah (contoh: sering menunjukkan perangai, marah yang konstan. Sering berkelahi)
9.       ide paranoid yang berhubungan dengan stress yang berlangsung sementara atau gejala disasosiatif yang parah.



DAFTAR PUSTAKA
1.      Bayu Aditama (2013) Borderline Personality Disorder Anak berkebutuhan Khusus http://www.academia.edu/7492854/BORDERLINE_PERSONALITY_DISORDER_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS_. Diunduh tanggal 5 Juli 2015 pukul 21.00 WIB.
2.      Anonim (2015) https://en.wikipedia.org/wiki/Borderline_(2008_film). Diunduh tanggal 5 Juli 2015 pukul 20.00 WIB.
3.      Anonim (2010) http://movietex.net/borderline-kiki-story-tvtip-of-the-week/. Diunduh tanggal 5 Juli 2015 pukul 20,00 WIB.